Kamis, 15 November 2007

Mau "Nambah" Anak Tapi Takut Repot?

Takut repot jika banyak anak? Itu adalah keliru, apalagi yang baru punya 1-2 anak. Belum-belum sudah berkomentar repot. Jika dari awal kita telah "terkondisi" takut repot, sampai kapan pun dan sebaik apa pun kondisi ekonomi kita, kehadiran anak akan terus terasa sebagai beban yang merepotkan, dan selalu tidak siap dengan kehadiran anak yang baru.
Hal ini karena 'opini' salah yang kita ciptakan dalam diri kita sehingga susah dihilangkan. Lain hal dengan orang tua yang berjiwa besar, yang dengan sepenuh hati mempersiapkan diri menjemput sunnah mulia ini. Bahkan sejak awal orang tua tipe ini telah bersiap-siap untuk memiliki dan mengurus banyak anak. Tidak ada keluh kesah demi mengemban amanah besar Allah. Kelak dari tempaan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, amanah besar ini akan menjadi syafa'at bagi orang tua, merawat dan mendoakan saat kita telah renta dan wafat, mengukuhkan barisan ummat, dan juga membuat Rasulullah bangga.
Tapi bukan berarti kita tidak boleh mengatur jarak kehamilan untuk suatu maslahat (menyempurnakan susuan selama 2 tahun, mengoptimalkan proses mendidik anak, dll). Asal dilakukan dengan cara yang benar dan tidak dengan cara yang membahayakan hal itu diperbolehkan insya Allah (misal dengan 'azl). Karena dahulu para sahabat pernah melakukan 'azl terhadap isteri mereka pada zaman Rasulullah untuk menghindari kehamilan dan Rasulullah tidak melarangnya.

Jadi... sudah siap hamil lagi Bun..?

(Nikah Vol. 5 No. 9, Des 2006)

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online