Oleh : asy-Syaikh Ibrohim bin 'Amir ar-Ruhaili –hafidzohulloh
-Pertanyaan :
Assalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh,
Syaikh, tentang dengan penetapan hari Iedul Adha di daerahku, Salafiyyun terbagi menjadi 2 bagian; sebagian mereka mengikuti Saudi dan sebagian lainnya mengikuti pemerintah. Yang mengikuti Saudi berhujjah dengan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu al-Fatawa bahwa kaum muslimin selalu mengambil rukyahnya jama'ah haji. Apakah ini benar?
Jawaban:
Wa'alaikumussalaam wa rohmatulloh wa barokaatuh,
Pertama-tama, para 'ulama telah berbicara tentang masalah ini. Adapun tentang Romadhon : puasa dan iedul fithri, maka pada setiap negeri punya rukyah masing-masing. Dan tidak boleh bagi penduduk negeri ini atau yang selainnya berpuasa mengikuti Saudi dan negeri-negeri lainnya, bahkan setiap negeri memiliki rukyah masing-masing.
Jika orang-orang berpuasa, mereka berpuasa bersamanya dan jika orang-orang berbuka (iedul Fithri, pent) mereka berbuka bersamanya, jika kalian berada di negeri muslim seperti negeri ini.
Adapun pada Iedul Adha, pada penetapan hari Arofah, sebagian 'ulama menyebutkan masalah ini bahwa yang dianggap adalah rukyahnya negeri yang ditegakkan haji padanya. Karena hari Arofah adalah hari wukufnya manusia diArofah. Ini dikatakan oleh sebagian ahlul ilmi. Dan masalahnya khilafiyyah antara ahlul ilmi. Akan tetapi tidak diragukan bahwa tarjih suatu pendapat atas pendapat lainnya jika hal ini akan menyebabkan keburukan dan fitnah, maka persatuan kaum muslimin atas sebagian pendapat yang akan menghasilkan kesatuan kata dari pendapat para mujtahidin dan bukan dari pendapat ahli bid'ah, maka itu lebih baik daripada perpecahan kaum muslimin.
Kalian di negeri ini, jika pemerintah memberitahukan tentang sesuatu, maka ijtihadnya mengangkat khilaf. Dan jika kalian melihat ahlul ilmi wal fadhl, Ahlus Sunnah dan thullabul ilmi di kalangan mereka, jika mereka bersatu atas satu pendapat, jangan selisihi mereka.
Salah seorang peserta dauroh bertanya menimpali : Akan tetapi musykilahnya pemerintah kami memberikan kebebasan yang sempurna bagi siapa yang ingin memilih pendapat ini, bagaimana pendapat anda?
Asy-Syaikh menjawab:
Jika mereka memberikan kebebasan maka ikutilah kebanyakan kaum muslimin yang mereka Ahlus Sunnah yang mereka menegakkan al-haq di setiap tempat danwaktu, jika kebanyakan dari mereka dan jama'ah mereka berada di atas sesuatu maka ikutilah mereka dan jangan bersikap syadz (nyeleneh, pent) dari mereka.
[Diterjemahkan dari rekaman Dauroh Masyayikh Madinah di Kebun Teh WonosariLawang – Malang Juli 2007. File : syaikh ibrohim 4.mp3 >> 71:50 – 74:26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar